Senin, 24 September 2012
I.
Tujuan Praktikum
1.
Mengamati beberapa logam dan nonlogam
2.
Menentukan titik didih metanol dengan cairan
lain
3.
Menentukan apakah suatu senyawa padat larut atau
tak larut dalam air
4.
Menentukan paakah suatu cairan bercampur dengan
air atau tidak
5.
Menentukan apakah suatu zat mengalami perubahan
fisik atau kimia
II.
Teori
Salah satu cara kita menggolongkan
materi adalah berdasarkan sifat-sifat fisika atau kimianya. Sifat-sifat dapat
dibagi atas dua golongan yaitu serbasama (homogen) dan serbaneka (heterogen).
Materi serbasama mempunyai sifat fisika dan kimia yang tetap tanpa memandang
banyak yang diperiksa. Materi serbaneka tidak mempunyai sifat-sifat yang tetap.
Bila gula dan garam dicampur dapat terlihat serbasama. Tetapi campuran tersebut
berupa serbaneka karena masing-masingnya mempunyai sifat-sifat fisika dan kimia
yang sangat berbeda.
Sifat-sifat
fisika merupakan sifat zat yang dapat diukur atau diamati tanpa senyawa
mengalami perubahan komposisi. Sifat-sifat fisika sangat banyak macamnya.
Sifat-sifat fisika yang terpenting diantaranya adalah wujud (padat,cair, atau
gas), warna, densiti, bentuk cristal, titik leleh, titik didih, hantaran
listrik, kelarutan, kekerasan, dan lain-lain. Bau dan rasa juga termasuk sifat
fisika walaupun diperlukan reaksi kimia untuk mengamatinya.
Sifat-sifat kimia adalah sifat
yang diukur atau diamati bila zat mengalami perubahan komposisi, dimana harus
berlangsung reaksi kimia. Besi berkarat, kayu terbakar, hidrogen meledak, dan
uranium meluruh secara radioaktif merupakan contoh-contoh perubahan kimia.
Perubahan kimia selalu diikuti oleh perubahan energi. Perubahan kimia diamati
seoerti pembentukan gas, pembentukan senyawa sulit larut, perubahan warna, dan
perubahan suhu.
III. Alat
dan Bahan
Alat : - Gelas piala 400ml dan 250ml
- Termometer
-
Cawan penguap
-
Tabung reaksi
-
Batu didih
-
Kawat kasa
-
Penjepit dan estandar
-
Tutup gabus
Bahan : - Botol-botol kecil
berisi aluminium, magnesium, raksa, belerang, dan seng
- Metil
alkohol, CH₃OH
- Cairan
sampel
- Iod, I₂
- Sukrosa,
C₁₂H₂₂O₁₁
- Kawat
tembaga, Cu
- Amonium
dikromat, (NH₄)₂Cr₂O₇
- Kalium
dikromat, K₂Cr₂O₇
- Natrium
karbonat, Na₂CO₃ 0,5M
- Natrium
sulfat, Na₂SO₄ 0,1M
- Asam
klorida encer, HCl 6M
- Natrium
nitrat, NaNO₃ 0,1M
- Timbal
(II) nitrat, Pb(NO₃)₂ 0,1M
- Kalium
iodida, KI 0,1M
IV. Cara
Kerja
Pengamatan sifat-sifat fisika
Botol-botol yang berisi unsur aluminium, magnesium,
raksa, belerang, dan seng diamati
1. Titik
didih
a.
Gelas piala 400ml diletakkan diatas kasa. Air
300 ml dimasukkan kedalam gelas piala dan didihkan. Pemanas dimatikan. Etil
alkohol 2ml dan sebutir batu didih dimasukkan kedalam tabung reaksi. Tabung
reaksi dimasukkan kedalam gelas piala berisi air, lalu termometer dimasukkan
kedalam tabung reaksi sampai 1cm di atas oermukaan alkohol. Alkohol dibiarkan mendidih
beberapa menit. Setelah ada kondesat menetes dari ujung termometer, catat
suhunya
b.
Titik didih cairan tugas ditentukan dengan cara
yang sama dan catat nomer kode cairan tugas
2. Kelarutan
Air suling 5ml (¼ tabung) dimasukkan kedalam dua
tabung reaksi. Sebutir kristal iod dimasukkan kedalam tabung pertama dan
kristal sukrosa dimasukkan kedalam tabung kedua dan dikocok beberapa menit.
Senyawa yang larut dan tidak larut kemudian dicatat
3. Pencampuran
Air 5ml dimasukkan kedalam masing-masing dua tabung
reaksi. Beberapa tetes metil alkohol dimasukkan kedalam tabung oertama dan
beberpa tetes mil alkohol dimasukkan ke dalam tabung kedua. Kocok sebentar dan
diamati cairan yang saling bercampur dan tidak
Pengamatan sifat-sifat kimia
1. Pemanasan
unsur
a. Sepotong
kawat tembaga dipanaskan sampai merah, kemudian didinginkan. Perubahan fisika
dan kimia yang terjadi kemudian diamati
b. 4
butir kristal iod dimasukkan kedalam gelas piala kering dan cawan penguap.
Gelas piala diletakkan diatas kasa dan dipanaskan sampai iod pindah kedasar
cawan penguap. Perubahan fisika dan kimia yang terjadi kemudian diamati
2. Pemanasan
senyawa
Kristal amonium dikromat sebesar
kacang kedelai dimasukkan kedalam tabung reaksi pertama dan kalium dikromat
dimasukkan kedalam tabung reaksi kedua. Tabung dipanaskan pelam-pelan.
Perubahan fisika dan kimia yang terjadi kemuadian diamati
3. Reaksi
larutan
a. Natrium
karbonat dan natrium sulfat 2ml dimasukkan kedalam tabung terpisah. Beberapa
tetes asam klorida encer dimasukkan kedalam masing-masing tabung. Perubahan fisika
dan kimia yang terjaid kemudian diamati
b. Natrium
nitrat dan timbal nitrat 2ml dimasukkan kedalam 2 tabung. Beberapa tetes kalium
iodida ditambahkan kedalam masing-masing tabung
V. Hasil
Pengamatan
Unsur
|
Pengamatan
|
Al
|
Pipih,
berbentuk koin, berwarna silver, ringan, kuat
|
Mg
|
Bebentuk
serbuk berwarna abu-abu
|
S
|
Berbentuk
serbuk, berwarna kuning, berbau
|
Zn
|
Berbentuk
serbuk, berwarna seperti semen
|
A. 1
2. Titik
didih
Suhu etanol selalu dibawah 100˚C karena
termasuk volatil
3. Kelarutan
Kristal sukrosa : larut dan bersifat kovalen polar
Sukrosa Glukosa Fruktosa
Kristal iod : Bercampur, karena didasar tabung
reaksi masih terdapat iod tetapi warna larutan berubah menjadi jingga, bersifat
non polar
B.
1. a. Tembaga menjadi panas, berwarna kemerahan,
termasuk reaksi fisika
b. Terbentuk gas
berwarna ungu dan gas tersebut semakin lama semakin pekat, termasuk reaksi
kimia
2. K₂Cr₂O₇ : reaksi
yang berlangsung bersifat basa sehingga bersifat sebagai oksidator, warna
orange berubah menjadi hitam dan tidak menghasilkan zat baru
3. a.
Terbentuk
gelembung gas CO₂
Terbentuk endapan
b.
Tidak
ada perubahan secara fisik
Warna
menjadi kuning, terbentuk endapan, terdapat sedikit gelembung
Dari hasil praktikum minggu ini mengenai
sifat fisika dan kimia, praktikan dapat mengetahui sifat-sifat fisika yang
dapat diukur dan diamati seperti wujud, warna, densiti, titik didih, dll dan
juga sifat kimia yang dapat diamati bila zat mengalami perubahan komposisi,
seperti besi yang berkarat dan kayu yang terbakar.
Praktikan juga dapat mengamati bentuk
dan sifat dari aluminium yang pipih dan berwarna silver, magnesium yang
berbentuk serbuk berwarna abu-abu, zink yang berbentuk serbuk berwarna abu-abu,
dan sulfur atau belerang yang berbentuk serbuk berwarna kuning dan berbau.
Mengenai titik didih etanol, etanol
bersifat volatil atau mudah menguap, itulah yang menyebabkan praktikum mengenai
titik didih etanol tidak mencapai 100˚C melainkan hanya mencapai 75-80˚C.
Tidak semua zat dapat larut dengan pelarutnya.
Kristal sukrosa dapat larut dalam air dan menghasilkan C₆H₁₂O₆, yaitu glukosa
dan fruktosa, tetapi kristal iod tidak dapat larut dalam air, hanya terjadi
perubahan warna larutan menjadi jingga namun didasar tabung reaksi terdapat
endapan iod. Kristal iod tersebut bersifat non polar sehingga tidak dapat larut
dalam pelarut.
Like dissolve like, yaitu polar akan
larut dengan polar dan nonpolar akan larut dengan nonpolar. Etanol dan metanol
termasuk polar dan larutan tersebut larut dalam air.
Perubahan warna tembaga menjadi merah setelah dipanaskan
termasuk perubahan fisika. Iod yang dimasukkan kedalam gelas oiala dan diber es
batu pada cawan penguap dan dipanaskan akan terbentuk gas berwarna ungu, dan
ketika api dipadamkan, reaksi terjadi semakin cepat dan gas berubah menjadi
semakin ungu.
Natrium karbonat yang ditetesi asam
klorida 5 tetes akan menghasilkan NaCl dan H₂CO₃ dan natrium sulfat yang
ditetesi asam klorida akan menghasilkan 2NaCl dan H₂SO₄ dan keduanya tidak
melakukan perubahan secara fisik.
VII.
Kesimpulan
-
Logam dan nonlogam yang diamati dapat melakukan
perubahan fisika dan kimia
-
Titik didih etanol sebersar 75˚C karena bersifat
volatil
-
Senyawa padat seperti sukrosa dapat larut dalam
air, sementara iod tidak dapat larut dalam air, hanya dapat bercampur saja
-
Suatu cairan seperti etanol dan metanol dapat
larut dalam air danjuga bersifat polar
-
Zat seperti Na₂CO₃ dan Na₂SO₄ mengalami
perubahan fisik sedangkan NaNO₃ dan PbNO₃ mengalami perubahan kimia
VIII. Daftar
Pustaka
Nurhasni dan Yusraini.2012.Penuntun Praktikum Kimia Dasar 1. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Sifat-sifat fisika dan kimia
http://www.belajarmudahkok.wordpress.com
pada 26/09/12 pukul 20.30
Tidak ada komentar:
Posting Komentar