Senin, 17 September 2012
I.
Tujuan Praktikum
1.
Mengenal alat-alat laboraturium kima;
2.
Mengetahui fungsi dan cara menggunakan alat-alat
kimia yang ada di laboraturium
II.
Dasar Teori
Berikut ini akan diperkenalkan alat-alat sederhana
yang biasa dipakai dalam praktikum kimia :
1.
Tabung Reaksi
Terbuat dari gelas (kaca) dan dapat dipanaskan.
Dipakai untuk mereaksikan zat kimia dalam jumlah sedikit
2.
Pipet
·
Pipet tetes (pasteur) digunakan untuk mengambil
larutan dalam jumlah sedikit
·
Pipet ukur digunakan untuk mengambil larutan
dengan volume tertentu dan memiliki ukuran yang berbeda
·
Pipet gondok, dibagian pipet ini ada yang
membesar dan ujungnya runcing, digunakan untuk mengambil larutan dengan volume
tertentu dan mempunyai presisi yang tinggi
3.
Gelas Ukur
Terbuat dari gelas (kaca) mempunyai skala dan terdiri
dari berbagai ukuran, gunanya untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk
cairan
4.
Corong
Terbuat dari gelas, bisa digunakan untuk menyaring
larutan, bisa dipakai pada waktu memasukkan cairan kedalam suatu tempat yang
mulutnya sempit, seperti botol, labu ukur, dll
5.
Gelas Arloji
Terbuat dari gelas, gunanya untuk menimbang zat yang
berbentuk kristal dan juga menutup bejana lain pada waktu pemanasan dan untuk menguapkan
suatu cairan
6.
Gelas Piala
Digunakan sebagai tempat melarutkan suatu bahan kimia
padat dan dapat dipakai untuk memanaskan larutan kimia, menguapkan
solven/pelarut serta untuk memekatkan
7.
Labu Ukur
Terbuat dari gelas, mempunyai berbagai ukuran. Digunakan
untuk membuat larutan standar atau
pengenceran dengan volume yang tepat
8.
Erlenmeyer
Digunakan untuk zat yang akan dititrasi, kadang-kadang
digunakan untuk memanaskan larutan
9.
Buret
Terbuat dari gelas, mempunyai skala dan kran.
Digunakan untuk melakukan titrasi. Zat yang dipakain untuk mentitrasi
ditempatkan dalam buret dan dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui kran,
volume zat yang dipakai dilihat pada skala
10.
Batang Pengaduk
Terbuat dari gelas, digunakan untuk mengaduk
campuran/larutan zat-zat kimia pada waktu melakukan reaksi-reaksi kimia, dapat
juga digunakan untuk menolong pada saat menuangkan cairan pada proses
penyaringan
11.
Borol Semprot
Terbuat dari plastik, digunakan sebagai tempat
penyimpanan air untuk mengeluarkan cairan dalam jumlah terbatas dan juga untuk
membersihkan dinding-dinding bejana dari sisa endapan
12.
Timbangan Analitik
Digunakan untuk menimbang bahan-bahan kimia padat atau
cair tetapi tidak digunakan untuk menimbang bahan kimia panas
13.
PH Meter
Digunbakan untuk menentukan PH larutan sampel. Sebelum
dilakukan pengukuran PH sampel, PH meter harus dikalibrasi dulu dengan buffer
standar yaitu buffer PH 4 dan PH 7
14.
Penanggas Air
Digunakan untuk memanaskan larutan yang tidak boleh
dipanaskan secara langsung, alumunium sebagai tempat air didihkan. Pemanasan
ini menggunakan wadah yang terbuat dari kaca, memanaskan larutan didalam tabung
reaksi harus menggunakan penjepit tabung reaksi. Hati-hati jangan sampai
larutan keluar dari tabung reaksi saat memanaskan
III. Alat
dan Bahan
Alat : Gelas Ukur, pipet,
erlenmeyer
Bahan : Aquadest, H₂SO₄ pekat, MgO padat
IV. Cara
Kerja
1.
Prosedur Pengenceran
-
Aquadest 10ml diambil dengan gelas ukur
-
H₂SO₄ pekat diambil 5ml dengan
pipet ukur 5ml
-
H₂SO₄ dituang kedalam labu ukur
yang berisi aquadest tersebut
-
Perubahan panas diamati sebelum dan sesudah
penambahan H₂SO₄
-
Aquadest ditambahkan lagi sampai 50ml
2.
Prosedur Penimbangan
-
Gelas arloji ditimbang dengan timbangan analitik
-
MgO padat dimasukkan kedalam gelas arloji
tersebut dan timbang sampai 1gram
3.
Prosedur Penyaringan
-
MgO yang sudah ditimbang dimasukkan kedalam
tabung reaksi
-
H₂SO₄ hasil pengenceran tadi
dimasukkan kedalam tabung reaksi berisi MgO
-
Endapan yang terbentuk kemudian diamati
-
Kertas saring dilipat menjadi seperempat
lingkaran, lipat lagi menjadi 2-3 lipatan
-
Kertas saring yang sudah dilipat dimasukkan
kedalam corong dan dibasahi sedikit dengan aquadest hingga melekat pada dinding
corong
-
Corong yang sudah dilapisi kertas saring
dimasukkan kedalam erlenmeyer
-
Larutan yang akan disaring dituang kedalam corong
dengan batang pengaduk agar tidak tumpah
-
Endapan yang dihasilkan dikeringkan (dimasukkan
kedalam oven)
-
Kertas saring yang sudah kering ditimbang
kembali
V.
Hasil Pengamatan
1.
Pengenceran H₂SO₄
Perubahan panas yang terjadi
T = 20°C
Konsentrasi H₂SO₄ hasil pengenceran
ρ : 1liter =
1,84 kg
1000 ml = 1840 g
1ml = 0,184
5ml = 0,92
ρ
= 0,92
V₁ .
N₁ = V₂ . N₂
5 . 0,182 = 50
. N₂
N₂
= 0,0182 M
2.
Penimbangan
Kertas saring = 0,9200 gram
MgO
= 1 gram
3.
Penyaringan
Kertas saring yang mengandung endapan = 1,1585 gram
4.
Endapan yang dihasilkan
Kertas saring yang mengandung endapan = 1,1585 gram
Kertas saring mula-mula = 0,9200 gram
0.2385 gram
Dari
hasil praktikum ini, praktikan dapat mengetahui alat kimia yang tidak boleh
digunakan untuk mereaksikan zat, seperti gelas ukur dan gelas piala, alat kimia
yang boleh digunakan untuk pemanasan seperti erlenmeyer dan gelas piala, lemari
asam tidak boleh dipergunakan utnuk menyimpan zat. Untuk proses pengenceran,
pengambilan H₂SO₄ dilakukan didalam lemari asam dengan menggunakan masker
dan sarung tangan, untuk proses penimbangan, skala yang ditunjukkan harus
dinolkan agar tidak terjadi kesalahan penimbangan, untuk proses penyaringan,
kertas saring yang berisi endapan dikeringkan terlebih dahulu dengan oven
sampai kering dan menghasilkan kristal halus MgSO₄
VII. Kesimpulan
-
Setiap alat-alat laboraturium memiliki fungsi
dan tujuan yang berbeda-beda
VIII. Daftar
Pustaka
Nurhasni dan Yusraini.2012.Penuntun Praktikum Kimia Dasar 1. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
IX. Lampiran
Tugas
1.
Tuliskan reaksi yang terjadi secara lengkap!
2.
Hitung konsentrasi H₂SO₄!
ρ : 1liter =
1,84 kg
1000 ml = 1840 g
1ml = 0,184
5ml = 0,92
ρ
= 0,92
V₁ .
N₁ = V₂ . N₂
5 . 0,182 = 50
. N₂
N₂
= 0,0182 M
3.
Amati reaksi yang terjadi saat MgO + H₂SO₄!
-
Terjadi endapan MgSO₄
-
Larutan berwarna putih
-
Tabung reaksi menjadi panas (bersifat eksoterm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar